Friday, December 16, 2011

HUBUNGAN SUPPLY CHAIN DENGAN PARTNERSHIP


 Pandangan Baru Terhadap Kemitraan Bisnis


http://www.google.co.id/imgres?

A.    Konsep Kemitraan Bisnis
Business partnering is a process through which the  involved parties establish and sustain a competitive advantage over similiar entities, through pooling resource s in trusting atmosphere focused on continuous, mutual improvement. (Charles C. Poirier & Stephen E. Reiter, 1996)

Tujuan Utama  Kemitraan Bisnis :
Memfokskan diri pada optimalisasi yakni optimilisasi secara keseluruhan dan bukan hanya pada satu mata rantai saja.

B.    Prinsip – Prinsip Kemitraan
1.     Mempunyai tujuan yang sama
Tujuan utama dari setiap  perusahaan yaitu dapat hidup dan berkembang dan bukan hanya mencari keuntungan semata.
2.     Saling menguntungkan
Setiap negosiasi harus saling menguntungkan dan tidak boleh ada yang merasa paling kuat atau paling lemah, jika hal ini terjadi maka kemitraan tidak akan berlangsung lama.
3.     Saling mempercayai
Kepercayaan adalah hal utama untuk membangun kemitraan jangka panjang. Perusahaan harus saling percaya dalam perhitungan biaya produksi dan harga barang / jasa yang dihasilkan.
4.     Bersifat terbuka
Transparansi dapat meningkatkan sikap saling mempercayai dan sikap saling mempercayai memerlukan keterbukaan.
5.     Mempunyai hubungan  jangka panjang
Hubungan jangka panjang memungkinkan pihak rekanan untuk bersedia melakukan investasi dalam jumlah besar untuk kepentingan R & D demi peningkatan mutu produknya.
6.     Terus menerus melakukan perbaikan da;am mutu dan harga / biaya
Perbaikan terus menerus dalam mutu dan harga barang merupakan kepentingan kedua belah pihak.

C.    Mencari Nilai Tersembunyi Dalam Jaringan
Mencari nilai tersembunyi dalam jaringan kemitraan bisnis berarti mencari potensi tersembunyi untuk mengurangi biaya. Salah satu contoh adalah biaya inventory  (Inventory Carrying Cost) sebagai akibat penyimpanan inventory.
Harus ada kebijakan mengenai inventory yaitu :
·       Penghitungan estimasi demand
·       Cara dan jadwal pengiriman barang
·       Perubahan kebutuhan (demand) barang
Maka perusahaan dapat mengurangi inventory carrying cost antara  20% hingga 35%  dari nilai barang, dan berakibat dapat mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.

D.    Mulai dari Dalam Secara Internal
1.     Mulai dari dalam organisasi perusahaan
·       Bersama melihat tantangan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan
·       Bersama merumuskan dan melakukan langkah – langkah perbaikan
·       Menyusun customer internal dan customer eksternal
·       Perlu adanya perbaikan dari pendapat customer internal mengenai layanan yang dilakukan
·       Kerja sama tim memerlukan kesabaran dan waktu sebelum mulai kelihatan manfaatnya.
2.     Kemudian dari apa yang sudah dilaksanakan
·       Melakukan realokasi sumber daya dimana diperlukan
·       Memilih proses mana yang perlu diubah dan proses mana yang perlu dipertahankan
3.     Berkembang ke Arah Hulu atau Hlir
Jika telah dapat meningkatkan kerja sama ke arah luar maka dapat diajak bekerja sama ke arah hasil yang lebih saling menguntungkan.
Supplier dapat dibagi menjadi :
·       Tradtional sources  Suppliers
·       Mereka yang telah bersertifikat dan berstatus “Preferred Supplier”
·       Mereka yang mungkin jumlahnya hanya 100-an, yang mau dan dipilih untuk menjadi mitra. Seratus supplier inilah yang harus mulai digarap dan dipersiapkan menjadi mitra bisnis.

E.    Menggunakan Logistik Sebagai Katalisator
Menggunakan bidang logistik sebagai sumber utama dalam mencari penghematan yang berharga yang ada dalam mata rantai supply.
Bekerja sama dengan strategic supplier untuk membuat model aplikasi lebih universal:
·       Menyempurnakan cara pembelian & pembayaran dengan mekanisme shipping notice yang canggih khususnya utuk barang  yang turn over-nya tinggi
·       Setiap strategic supplier dihubungkan secara langsung dengan toko retailer
·       Tidak memerlukan surat pesanan secara tertulis karena telah dilakukan secara otomatis
·       Pengiriman penggantian stok secara otomatis
·       Sistem canggih ini dapat  menurunkan  secara drastis tingkat inventory disemua tingkat supply dan ditoko retailer serta menurunkan leadtime.
·       Proses pembayaran dapat lebih cepat dilakukan, cash discount juga akan dapat diperoleh.

F.     Menganggap Sebagai Total Enterprise
·       Pengurangan Persediaan
·       Perputaran persediaanbarang meningkat
·       Perbaikan waktu peredaran
·       Kenaikan penjualan
·       Peningkatan pangsa pasar
·       Perbaikan keuntungan
·       Perbaikan hubungan dengan pelanggan
       Kunci dari semua itu adalah semuanya harus menganggap dan memperlakukan semua perusahaan dalam jaringan atau rangkaian rantai sebagai suatu totalitas yang satu atau sebagai total enterprise.

Reff: Richardus Eko Indrajit & Richardus Djokopranoto, Konsep Manajemen Supply Chain, 2006 : 120-134



INTRODUCTION OF SCM

Menurut Harland C.M. 1996: Supply Chain Management adalah manajemen dari jaringan interkoneksi bisnis yang merupakan syarat utama dari paket produk dan jasa yang diperlukan oleh pemakai akhir.

Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000, h197)

Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5)

Reff of Picture : http://www.google.co.id/imgres?



Flow / Aliran yang terdapat didalam supply chain :

Flow of Finance
Aliran keuangan dalam rantai pasokan umum meliputi ribuan faktur dan pembayaran pada tahun tertentu. Skala masalah ini adalah menantang perusahaan-perusahaan untuk menemukan cara perampingan pengolahan mereka. Ada juga tabungan yang cukup harus diperoleh dalam lainnya
kategori selain perbaikan pengolahan.

Flow of Information 
Aliran informasi dalam rantai pasok dari bagian produksi ke bagian akhir / distribusi ke konsumen, maupun sebaliknya yaitu dari konsumen ke bagian produksi sehingga bagian produksi dapat membuat produk sesuai permintaan konsumen.
Perusahaan Harus berinvestasi Teknologi Dalam, Yang Akan memberikan AKSes ke sejumlah gede Informasi Yang Tepat Waktu. Informasi memungkinkan untuk bergerak untuk penambahan lebih banyak barang dagangan seketika dan memungkinkan semua pihak dalam rantai untuk merespon dengan cepat untuk semua perubahan. Informasi memungkinkan untuk Handphone , untuk Penambahan Lebih banyak barang dagangan seketika murah memungkinkan semua pihak Rantai dalam, merespon untuk semua perubahan cepat. Informasi memfasilitasi keputusan dari rantai suplai seperti evaluasi dan eksplorasi alternatif. Informasi memfasilitasi keputusan Rantai suplai Dari Evaluasi murah seperti eksplorasi alternatif. Arus informasi adalah kunci untuk visibilitas produk ketika mengalir melalui rantai pasokan dan diperlukan pada setiap tahap dari dia pesanan pelanggan. Arus Informasi adalah hasil ditemukan Kunci untuk visibilitas ketika mengalir melalui Rantai pasokan murah diperlukan padasetiap Tahap Dari dialog Pesanan pelanggan. Meningkatkan kecerdasan dimana produk dalam rantai tersebut juga meningkatkan manajemen persediaan dan kemampuan layanan pelanggan. Meningkatkan kecerdasan dimana Produk Dalam, Rantai tersebut juga meningkatkan kemampuan Manajemen persediaan murah layanan pelanggan. Masalah kepercayaan dan keamanan merupakan dasar untuk integrasi informasi. Masalah keamanan merupakan kepercayaan murah Dasar untuk Integrasi Informasi. Banyak organisasi yang berhasil menangani isu-isu melalui pengembangan hubungan kemitraan. Banyak, Organisasi Yang berhasil menangani ISU-ISU melalui pengembangan hubungan Kemitraan.

Flow of Goods
Proses aliran barang dalam rantai pasok dari barang mentah menjadi barang jadi yang kemudian diolah kembali menjadi barang setengah jadi yang akan diolah kembali sehingga dapat menjadi barang jadi sehingga perusahaan dapat menyalurkan atau mendistribusikannya kepada konsumen.

Flow of Reverse Product
Proses perencanaan, pelaksanaan, dan mengendalikan aliran, efisien dan efektif biaya bahan baku, persediaan barang dalam proses, barang jadi dan informasi terkait dari sudut konsumsi ke titik asal untuk tujuan merebut kembali nilai atau pembuangan yang tepat.


PROSES SUPPLY CHAIN MANAGEMENT